Tampilkan postingan dengan label Wonosobo. Tampilkan semua postingan

Wonosobo dan Edutech Festival 2016




[Edutech Festival 2016]

"I fear the day that Technology will surpass our human interaction." -Albert Einstein
Pernahkah kalian membayangkan bagaimana perkembangan teknologi di bumi 100 tahun ke depan?
Seperti apa bentuk kecanggihan itu berpuluh-puluh tahun nanti?
Apakah teknologi yang ada sekarang ini sudah dibuat sesuai keperluan manusia?
Dan sudahkah kita (manusia) menggunakan teknologi dengan bijak?
Jawabannya bisa ditemukan di Edutech Festival 2016 (Festival Edukasi dan Teknologi 2016).
Penasaran Seperti apa acaranya? Pastinya sangat menarik karena akan ada:
• Robotic Workshop and Competition
• Pameran Komputer dan Gadget
• Workshop Cerdas Bermedsos
• Workshop Pemanfaatan TIK
• Cerdas Cermat Digital
• Comic Strip Competition
• Mading Digital Competition
• Bazaar
• Performing Arts
Acara dimulai dari tanggal 13 s/d 16 Desember 2016 di Sasana Adipura Kencana, Wonosobo.
Datang dan pahami untuk apa teknologi diciptakan
Pulang dan mengerti bagaimana menggunakan teknologi dengan semestinya.

KATA BICARA SUKSES GELAR IMAGINARY LAND (Sebuah Arsip Hari Lalu)



Angkat Isu Lingkungan Lewat Karya Sastra
WONOSOBO – Salah satu komunitas remaja dan anak muda Wonosobo yang baru dibentuk akhir tahun lalu, Kata Bicara atau Kaca kembali menggelar even di ruang public. Kali ini, komunitas yang fokus menggarap wilayah seni dan sastra tersebut membedaki area taman Hasri Ainun Habibi dengan berbagai karya sastra seperti puisi dan poster-poster bertemakan lingkungan. Even bertajuk Imaginary Land tersebut juga diisi dengan pembagian bibit tanaman pohon untuk penghijauan di sekitar Wonosobo dan mengundang beberapa komunitas lain seperti standup comedy Wonosobo,  Galcha, dan Wonosobo Breaking Squad.
“Acara Imaginary Land ini mengangkat tema Build or destruct yang mengangkat kepedulian terhadap lingkungan dengan harapan pembangunan bisa lebih peduli pada alam. Berbagai acara seperti pentas wayang, teatrikal, pembacaan puisi, musik accoustik, pameran puisi dan poster serta seni tari,” kata Kaka Cahea, panitia penyelenggara.
Meskipun saat acara dimulai, area taman di sebelah masjid Jami’ tersebut sempat diguyur hujan dan kabut tebal, namun semangat para anggota komunitas dan penonton tidak surut. Bahkan hingga malam hari penonton yang mengunjungi alun-alun kota juga ikut meramaikan acara tersebut.
Meskipun identik dengan karya anak muda, namun komunitas Kaca sendiri juga menerima anggota usia SMP dan SMA sehingga berbagai karya bisa terakomodasi dan bisa mengajak masyarakat luas. Selain itu, saat kegiatan juga diadakan lomba foto instagram.
“Menurut saya, komunitas seperti ini sangat positif untuk anak-anak muda, tentunya bagi mereka yang mau berkarya untuk ikut menyuarakan berbagai isu terkait apa yang tengah menjadi sorotan, salah satunya lingkungan,” kata Fahmi salah satu penonton.
Dalam waktu kurang dari enam bulan saja, anggota komunitas Kaca yang awalnya hanya berjumlah belasan kini telah bertambah menjadi 20 lebih dan berasal dari latar belakang yang berfariasi, termasuk penggiat musik, sastra, seni teater, tari, dan tradisional seperti wayang. (win)

*dimuat di koran Wonosobo Ekspres terbitan 11 Januari 2016
(diambil dari: https://wonosoboekspres.wordpress.com/2016/01/11/kata-bicara-sukses-gelar-imaginary-land/)