Tentang Lelakiku

04.22.00 Unknown 0 Comments

Oleh : Anu'ma Syifaus S

Lelakiku memang tak banyak diam. Ia lebih suka menari di lubang jahannam mungkin. Tapi mungkin tidak. Baginya, ini lilin untuk temannya tidur.

Matanya sayu diguyur kopi kental malamnya. Entah memang suka larut atau mencari sepi? Aku tidak tahu pasti.

*
Lelakiku sering lalu lalang berputaran. Kadang matanya bisa menyalamiku dari jauh. Dia lebih suka pemandangan depan tanpa sedikit pun lirik yang belakang.

Rokok selalu ada, aku mengerti. Sebatang dua batang dengan jalannya bulan. Kopi sudah jiwanya sejak dulu. Semoga aku tetap jadi wanitanya.

*
Lelakiku sering berpeluh rindu, mengeluh sepi tapi dia pilih bisu. Dia senyum semanis-manisnya.

Kali ini aku terperangkap. Biar dia sesap kesepiannya. Biar aku tunggu dekapannya. Biar sesak, biar ditelan senja, dia tetap lelakiku nomor satu. 

Sekarang aku lebih mencintainya di ruang tunggu imaji. Jadi khayalan memabukkan sebelum terpejam. Biar saja menunggu dijemput nyata tanpa paksa keluar dari mimpi.

Wonosobo, 1 Desember 2015

0 komentar: