Unduh Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat 2008

22.03.00 Unknown 0 Comments

Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kamus ekabahasa resmi bahasa Indonesia yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan diterbitkan oleh Balai Pustaka. Kamus ini menjadi acuan tertinggi bahasa Indonesia yang baku, karena kamus ini merupakan kamus bahasa Indonesia terlengkap dan yang paling akurat yang pernah diterbitkan oleh penerbit yang memiliki hak paten dari pemerintah Republik Indonesia yang dinaungi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
KBBI menjadi rujukan yang sangat penting. Ketika kita mengalami kesulitan dalam mengartikan atau mencari rujukan dari sebuah kata maka KBBI adalah solusi yang tepat. Kamus besar juga sangat berfungsi untuk menjadi sumber penggalian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peradaban Indonesia. KBBI di keluarkan biasanya setiap diselenggarakannya kongres bahasa Indonesia.
Sejarah Penerbitan Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi pertama (1988)
Edisi pertama adalah hasil pengembangan dari Kamus Bahasa Indonesia yang terbit pada tahun 1983. Kamus ini baru memuat 62.100 lema.
Edisi kedua (1991)
Edisi kedua adalah revisi pertama KBBI dan memuat 72.000 lema.
Edisi ketiga (2005)
Edisi ketiga memuat 78.000 lema. Menurut Dr. Dendy Sugono, Kepala Pusat Bahasa, kamus ketiga ini masih terasa banyak sekali kosakata yang belum masuk. Tetapi harap diingat bahwa KBBI adalah Kamus Umum berisi kosakata umum, sehingga dalam kamus tidak termasuk berbagai istilah. Untuk penggunaan kamus bidang ilmu tertentu Pusat Bahasa juga memiliki kamus Istilah.
Edisi keempat (2008)
Edisi keempat memuat lebih dari 90.000 lema. Pada edisi ini KBBI diperkaya kosakata yang berasal dari kamus istilah, pada edisi ini kamus disusun berdasarkan paradigma.
Edisi kelima 2013
Edisi kelima kemungkinan besar akan dirilis pada tahun 2013, dengan perkiraan penambahan kata sekitar 2.000 kata.
Untuk mengunduh KBBI edisi keempat dapat di Unduh diSini

0 komentar:

Untuk yang seharusnya

21.48.00 Unknown 0 Comments

Oleh: Widi Nugroho

Perlukah aku meminta kau untuk menguburku?
Karena tak mungkin dua batu yang berjajar: sama sama berusaha menumbuh satu bunga pada tubuhnya.
Mungkin jadi batu yang terkubur tanah adalah pilihan, agar apapun bisa tumbuh diatasnya. Sebab ini untuk yang seharusnya, lagipula dengan begini kau masih bisa memelukku dari jalaran akarmu.

0 komentar:

Maukah Kau Mengingat Ada Apa di Tempat Ini?

21.47.00 Unknown 0 Comments

Oleh: Egi Heryanto

Di tikungan ini, aku berdiri
udara mendekat nol
nyala lampu remang dibekap kabut. Malam
purnama menabur jadi hiasan langit
tapi langit selalu bercelah
di banyak sisi, di banyak tempat untuk menaruh kau.

kau tak ada di tikungan ini, aku berdiri
menghirup asap dari arang terbakar,
dan seorang lain yang berwajah rapuh,
tua, dan terlihat apa adanya.
satu-dua bintang tidak memberi arti,
langit masih luas, masih bersisa
untuk kau menaruh aku juga.
tapi kau tak di sini,
dan aku tak menaruh apa-apa di langit,
dan kau tak menaruhku di langit,
malam masih malam yang sering kita bicarakan,
langit selalu melompong
kemarin, hari ini, mungkin juga lusa
sekalipun kau ada di sini,
dan kita sama-sama jadi hiasaan langit,
aku tak yakin, aku tak yakin
langit tetap saja punya banyak tempat
untuk menaruh orang lain di samping kita
yang jadi hiasaan,
sekalipun langit adalah milik kita.
Stasiun, 26 April 2016

0 komentar:

Anjing dan Memanusia

21.46.00 Unknown 0 Comments

Oleh : Ryan Prihantoro

Hai negeriku
Sudahkah pulang para pelancong- pelancong itu
Sudahkah kembali mereka dari perdukunan
Sudahkah aku kau temukan
Sambutlah senyum anjing anjing ini
Anjing yang lupa dimanusiakan
Anjing yang lupa kalo dirinya Anjing
Anjing yang masih tak punya kelamin
Aku memandangmu kulihat kau asyik bersenggama dengan istrimu
Bermain bersama anakmu
Darimana kau peroleh kebahagiaan kalau bukan dari uang kami
Uang kerja rodi kami
Oh anjing anjing
Kulihat kulitmu kian merah, tetesan nanah menetes mengiringi langkah
Oh Anjing kulihat kau pincang, mata yang mampu menatap sayu
Lidah yang tak kuasa merasa, lalu kemana matamu yang satunya
Apa juga mereka menjual matamu
Ikhlaslah dan berdoalah mungkin Sang Hyang tak tidur
Biarlah Ia yang tak tahu, karena ia ingin tahu, selalu tahu

Jogjakarta, 27 April 2016

0 komentar:

Katamu

21.45.00 Unknown 0 Comments

Oleh : Akbar Daffa Raharja

"Aku pindah,karena memang harus pindah,karena memang semua ini, sudah.."
Menghela nafas
"Memang semua ini sudah,usai. Aku menjadi baik bersamanya, karena kamu."
Memandangku tajam.
"Karena kamu, aku menjadi lebih baik."
Depan cermin besar,27-4-2016

0 komentar:

Kumpulan Puisi Widji Thukul - Lebih dekat mengenal Widji Thukul

00.06.00 Unknown 1 Comments

PERINGATAN
Jika rakyat pergi
Ketika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa
.
Kalau rakyat bersembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar
.
Bila rakyat berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam
.
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!
.
(Wiji Thukul, 1986)

Hanya satu kata, Lawan! Kalimat pendek itu lebih dikenal ketimbang Wiji Thukul, penyair yang menuliskan puisi perlawanan tersebut. Hanya satu kata, lawan! telah menjadi semacam roh bagi kebangkitan jiwa-jiwa yang mencoba menemukan kembali jati dirinya, yaitu sebuah kekuatan melawan rezim otoritarianisme. Ia telah menemukan api bagi sebuah simbol perlawanan. (Munir, Alm)

Widji Thukul, yang bernama asli Widji Widodo (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 Agustus 1963 – meninggal di tempat dan waktu yang tidak diketahui, hilang sejak diduga diculik, 27 Juli 1998 pada umur 34 tahun) adalah sastrawan dan aktivis hak asasi manusia berkebangsaan Indonesia. Tukul merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru. Sejak 1998 sampai sekarang dia tidak diketahui rimbanya, dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer. -wikipedia.org

Untuk lebih dekat mengenal Widji Thukul serta teka-teki hilangnya aktivis revormasi 98 ini, silakan unduh Tempo Edisi Khusus Wiji Thukul, di dalamnya ada Kumpulan Puisi Para Jenderal Marah-Marah karya Widji Thukul. Unduh Di Sini

1 komentar:

Panduan singkat menulis cerpen

17.08.00 Unknown 0 Comments


Panduan singkat menulis cerpen

http://www.freeimages.com/photo/writing-in-the-dark-1497115
Sebagai salah satu karya fiksi, cerita pendek atau cerpen memiliki isi cerita yang relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan karya fiksi lainnya misalnya novel. Dalam karir sebagai seorang penulis menulis cerpen dapat menjadi awalan yang baik sebagai penulis fiksi. Mengingat cerpen lebih mudah untuk mendapatkan penerbit missal majalah, koran atau penerbit digital. Walau terlihat sederhana, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis cerita pendek. Tulisan ini ditujukan pada penulis pemula yang ingin belajar menulis cerita pendek.

Tema

Tema adalah gagasan pokok yang mendasari dari sebuah cerita. Tema pada sebuah cerita umumnya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita (tersurat) dan tidak langsung, di mana si pembaca harus bisa menyimpulkan sendiri (tersirat).
Sebelum memulai menulis cerpen. Sebaiknya kita sudah memiliki gambaran awal tema seperti apa yang ingin anda tuangkan dalam cerpen, pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada pembaca. Tema yang baik akan mampu memberi kesan kepada pembaca. Pemilihan tema dari awal juga berguna sebagai pedoman ketika kita menulis, agar kita tidak mondar mandir atau melenceng dalam menuliskan cerita tersebut.

Alur cerita (plot)

Alur atau Plot adalah jalan dari cerita dalam karya sastra. Secara garis besarnya urutan atau tahapan alur dalam sebuah cerita adalah: perkenalan > mucul konflik / permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik atau klimaks > penurunan konflik > penyelesaian.
Perlu kita perhatikan bahwa dalam menulis cerpen kita harus fokuslah pada satu alur cerita sesuai dengan tema yang sudah ditetapkan sebelumnya. Jika kemudian muncul karakter tambahan, sejarah, latar belakang, dan detail lainnya harus yang dapat memperkuat alur cerita kita. Yang sering terjadi dalam menulis adalah terjadinya percabangan alur cerita, hal ini harus di hindari.

Karakter

Mengingat ada batasan jumlah kata dalam cerpen sebaiknya kita jangan menggunakan karakter yang terlalu banyak. Semakin banyak karakter bisa membuat cerita kita menjadi terlalu panjang dan tidak fokus pada tema. Gunakan karakter secukupnya yang sesuai dengan alur cerita.
Setiap tokoh biasanya mempunyai watak , sikap, sifat dan juga kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan atau karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama dalam sebuah cerita), antagonis (lawan dari tokoh utama atau protagonis) dan tokoh figuran  (tokoh pendukung untuk cerita).

 Sepenggal kisah hidup

Sekali lagi mengingat cerpen adalah cerita pendek maka baiknya cerpen hanya menceritakan tentang sebagian kecil kisah dalam hidup karakter yang kita buat. Jika karakter Anda memiliki kisah hidup yang sangat panjang, tulis hanya sebagai latar belakang yang menjadi penguat tema cerita tersebut. Agar cerpen yang kita tulis tidak terkesan melebar atau terlalu banyak kisah yang dipaksa masuk, ada baiknya kita tekankan cerita kita hanya pada satu bagian untuk ditulis.

Penggunaan kata

Penggunaan kata harus sangat kita perhatikan, mengingat cerpen memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang bisa dipakai. Bagi kita yang ingin mengirim cerpen kita ke penerbit seringkali majalah atau koran benar-benar membatasi jumlah kata yang bisa dipakai. Di sini memang menjadi tantangan kita untuk dapat menggunakan pilihan kata yang efisien dan menghindari menggunakan kalimat deskriptif yang panjang. Ingat ini cerpen bukan novel.

Impresi

Secara tradisional, cerpen dimulai dengan pengenalan karakter, konflik, dan resolusi. Alternatif lain, adalah Anda dapat membuat impresi pada pembaca justru pada awal cerita, dengan langsung menghadirkan konflik. Karakter Anda sudah berada di dalam kekacauan besar. Hal ini akan membuat pembaca semakin penasaran, ada apa yang terjadi sebenarnya, bagaimana karakter tersebut akan mengatasi persoalannya. Pengenalan karakter, setting, dll dapat dilakukan secara perlahan-lahan di bagian cerita berikutnya.

Kejutan

Bagian ini menjadi sangat penting, mengingat pembaca suka menebak-nembak akhir dari sebuah cerita. Maka kita sebaiknya membuat akhir cerita yang sulit untuk ditebak. Kita beri kejutan pada pembaca di akhir cerita, namun harus tetap sesuai dengan tema cerita jangan terkesan asal atau tidak berhubungan.

Konklusi

Jangan biarkan pembaca meraba-raba dalam gelap pada akhir cerita Anda. Pastikan konklusi diakhir cerita Anda memuaskan, tetapi juga tidak mudah ditebak. Pembaca perlu dibuat berkesan pada akhir cerita, tentang apa yang terjadi pada karakter tersebut. Akhir cerita yang mengesankan akan selalu diingat oleh pembaca, bahkan setelah lama mereka selesai membaca cerita tersebut.

 Karakter Fiksi yang Nyata

Mari kita ubah sedikit kebiasaan kita! Ketika akan menulis cerita pendek biasanya kita berkutat untuk mencari plot cerita. Kali ini coba kita tinggalkan plot cerita itu sebentar. Sekarang pikirkan karakter kita. Karakter kita yang akan menentukan ke arah mana cerita itu akan berjalan. Jika kita memaksakan suatu karakter masuk ke dalam suatu plot cerita, justru kita akan merusak keseluruhan karakter itu sendiri. Tetapi jika kita membiarkan karakter "memainkan perannya" dalam "dunia cerita", karakter itulah yang akan menuliskan ceritanya untuk kita. Lalu bagaimana membuat karakter itu terasa hidup dalam berlakon? Berikut ini akan ditunjukkan beberapa tips bagaimana membuat karakter yang "terasa hidup" tersebut.
1. Karakter harus memiliki sifat dan kepribadian tertentu
Setiap karakter memiliki sifat dan kepribadian masing-masing, seperti kita juga memiliki kecenderungan kepribadian tertentu. Pilihlah kepribadian yang tepat untuk karakter Kita.Dalam hal ini kita bisa memilih satu, sampai beberapa macam kepribadian. Tentukan mana yang dominan. Seringkali kepribadian tersebut saling bertabrakan. Tidak masalah. Itu justru akan menambah hidupnya karakter.
2. Konsisten dengan kepribadian karakter
Kita harus konsisten dengan kepribadian karakter yang dipilih. Misalnya seorang yang pemalu cenderung untuk bersandar pada kelompok tertentu, atau mencari area ternyamannya sendiri. Kita tidak mungkin membuat cerita orang yang pemberani tiba-tiba menjadi penakut. Tanpa alasan yang kuat, kita tidak bisa mengubah kepribadian seseorang menjadi berubah 180 derajat dalam satu waktu yang berdekatan. Ketika kita telah merancang akhir dari sebuah certa namun karaker yang kita pilih di rasa tidak mungkin melakukan akhir kisah seperti itu, lebih baik kita buang akhiir cerita dan biarkan karakter kita menciptakan akhir ceritanya sendiri. Kita harus membuat cerita kita "masuk akal" sesuai dengan karakter  yang telah kita buat.
3. Tiada gading yang tak retak
Ada banyak penulis yang menggambarkan karakter yang ia buat dengan sangat sempurna. Karakter yang seperti ini terkadang menjadi karakter yang sangat membosankan. Ingat selalau ada sisi gelap dari setiap manusia. Karakter yang manusiawi adalah karakter yang memiliki kelebihandan juga kelemahan. Cerita kita akan lebih hidup dengan memiliki karakter yang manusiawi.
4. Buatlah pembaca mencintai karakter yang kita buat
Ketika kita bercerita biasanya kita memiliki kecenderungan untuk membuat karakter utama. Boleh jadi ketika kita sudah memiliki karakter utama, buatlah pembaca mencintai karakter utama tersebut. Bahkanseorang karakter antagonis juga bisa menjadi karakter yang dicintai oleh pembaca. Kita harus menjelaskan siapa mereka, bagaimana mereka, apa yang mereka lakukan, alasan kuat mengapa yang melakukan hal tersebut, dan tambahkan rasa manusiawi pada mereka.Pembaca mestinya juga akan berpikir mereka juga akan berbuat yang sama pada situasi yang sama. Itu akan menumbuhkan empati pada karakter yang kita buat.  Melekatnya karakter kepada pembaca akan menjad ciri khusus tersendiri bagi kita sebagai penulis di benak pembaca.

Di tulis oleh: Ryan Ariyanto | http://mudjirapontur.blogspot.co.id/  | Kontributor Komunitas Kata Bicara
Dapatkan Artikel ini versi PDF. Unduh di sini
Refrensi: 1. https://id.scribd.com  2. wikipedia.org

0 komentar:

Kliping Koran – Pramoedya Ananta Toer Wafat (1 Mei 2006) #HaulPram

19.59.00 Unknown 0 Comments

Pramoedya Ananta Toer (lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 – meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun), secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing.

Kliping Koran Warungarsip.co
Pada peringatan Haul Pram ke 10 warungarsip.co membagikan secara gratis Kliping Koran – Pramoedya Ananta Toer Wafat (1 Mei 2006) #HaulPram. 
Kawan-kawan dapat mendownload Kliping tersebut langsung di warungarsip.co atau bisa melalui link berikut Unduh Kliping Koran Pramoedya Ananta Toer Wafat 1 Mei 2006 untuk membuka dokumen kata sandi "warungarsip" tanpa tanda petik.
Keterangan
 
Pramoedya Ananta Toer wafat pada 30 April 2006 pada usia 81 tahun. Di hari buruh, koran-koran menurunkan kabar kematian Pramoedya Ananta Toer di Jakarta. Kliping ini ditemukan dalam karung kliping titipan Zen Rs di Gudang Warung Arsip oleh Zen RS sendiri.
30 April 2006
Suara Karya: Pram Sakit (Foto)
Media Indonesia: Pramoedya Pulang
1 Mei 2006
Investor Daily: Selamat Jalan Sastrawan Besar! (Editorial/Pict)
Investor Daily: Obituari Pramoedya Ananta Toer: Perginya Sang Legenda
Koran Tempo: In Memoriam Pramoedya Ananta Toer
Koran Tempo: Jejak Sepanjang Jalan
Koran Tempo: Pramoedya Berpulang
Koran Tempo: Pramoedya Ananta Toer 1925-2006: Datang Satu-satu, Pergi Satu-satu (Eka Kurniawan)
Koran Tempo: Orang Biasa Itu Berpulang
The Jakarta Post: Literary icon Pramoedya dead at 81
The Jakarta Post: Rest in Peace, Pram
The Jakarta Post: In Memoriam, Pram’s world of despair and disappointment
Berita Kota: Pramudya Ananta Toer Telah Tiada, Selamat Jalan ‘Bumi Manusia’…
Pos Kota: Dikubur di TPU Karet Bivak; Pramoedya meninggal dunia
Media Indonesia: Detik Menjelang Kepergian Pramoedya
Media Indonesia: Suara Tawa di Bawah Hak Sepatu
Kedaulatan Rakyat: Karya-karyanya Akan Diberi Penghargaan; Pramoedya Meninggal Dunia
Waspada: Sastrawan Pramoedya Ananta Toer Tutup Usia
Suara Pembaruan: Pramoedya Ananta Toer; Si Batu Karang Itu Telah Tiada
Pikiran Rakyat: Perginya Penulis Tetralogi Pulau Buru
Seputar Indonesia: Menbudpar Lepas Kepergian Abadi Pram
Warta Kota: Hujan Tangis Iringi Kepergian pramoedya
Indo Pos: Akhiri Saja Saya, Bakar Saya Sekarang; Detik-detik Menjelang Pramoedya Ananta Toer Mengembuskan Napas Terakhir
Indo Pos: Dengan Iringan Internasionale
Suara Karya: Pramoedya Dimakamkan di TPU Karet Bivak
Republika: Kepalan Terakhir Seorang Pram
Suara Merdeka: Pramoedya Telah Tiada
Suara Merdeka: Tinggalkan Bumi Manusia
Kompas: Pramoedya Telah Pergi, Berangkatlah Polemik!
Rakyat Merdeka: Pramoedya Meninggal, Titip Pesan kepada Oey

sumber: http://warungarsip.co

 

0 komentar: