Mampus

15.03.00 Unknown 0 Comments

Mampus

Oleh: Farhani Akhfa Hapsari



Dendam tak kunjung padam pada seorang pejabat negara buatannya sendiri. Ah, bukan, mantan lebih tepatnya. Mantan pejabat.

Sok berkuasa. Ngah!
Mimpi-mimpimu sudah tak layak langsung tindak, Tuan.
Kau dipimpin, sekarang.

Ruang lengang, negara tak berdaya, ekonomi tak lagi melangkah.
Terimakasih, Tuan.
Berkatmu para pejabat tak berani lagi bertindak.
Pejabat kini terikat. Terbelenggu. Mampus dimakan kau.

"Kudeta!"
Teriakmu lantang.
Tak terima kami menantang.
Lalu kembali mati dipecut waktu.

"Mati! Mati! Mati!!!"
Gerutu kami di sudut peti.


(Alambawahsadar, 24 Sept 2016)

0 komentar: