Membunuh Seorang Penulis

10.32.00 Unknown 0 Comments

Karya: Egi Heryanto

Di hadapan kata ada kopi,
segelas penuh 
dan belum terseduh.
mereka suka bertengkar di kepala seorang penulis
seperti anak kecil berebut mainan baru.

Di hadapan kopi ada kata, 
selusin frasa
dan belum bernyawa.
Mereka kriminal kambuhan
keluar masuk di kepala penulis,
tapi tidak pernah jadi apa-apa.

Di hadapan kata dan kopi ada saya,
penulis muda
yang kecewa.
Sebab kata hilang sebelum ditangkap, 
dan kopi mendadak habis sebelum disesap.

Di hadapan saya ada kopi dan kata,
menjelma dia
yang fana.
Lalu mereka tertawa
melihat saya binasa
dalam rasa
tidak percaya
bahwa
dia
masih ada
dan sebegitu nyata
.

Jakarta, 4 Oktober 2015

0 komentar: