Karena Kopi,Kuseduh Sepiku

00.43.00 Unknown 0 Comments


Oleh: Novan Dwi Saputra

Malam tetaplah hitam bila kau tak datang saat senja manisku. Hitam? Pekat? Kelam? Mungkin semua karena kusebut malam itu selalu kelabu. Apakah hanya perihal kamu; aku bisa merasakan pedihnya rindu? Ah sudahlah, memang kamu itu sendu yang selalu saja ingin ku tatap dengan ragu-ragu. Aku adalah ambigu, tak tahu apa yang harus ku tuju.

Kau selalu saja menjadi alasanku saat gagal menyambut pagi, karena saat malam menghantui, ada saja bayangmu yang seolah tak ingin pergi. Apakah aku depresi? Rasanya tidak, hanya saja sesekali ku ingin merasakan kenyamanan pada suatu sedih. 

Ya, kali ini aku sepenuhnya kalah.  Malamku merasa selalu terjajah oleh kau; yang kusebut dengan gelisah. 

Tak lupa kunikmati kopi yang kuseduh dengan sedih ini, hingga akhirnya aku bisa lupa akan sepi, yang selalu datang dini hari.

0 komentar: