Kenalkan;Senja
Oleh: Novan Dwi S
Kamu tak jarang membuat canda dalam terang malammu, dan aku tak sering melakukan tawa saat gelap siangku. Kita memang jenaka bila senja datang, dan berkurang menjadi petang. Kamu tahu mengapa senja menyebut kita jenaka? Maksudku kau. Karena dia tau, kita tak lebih dari sebuah pagi, yang terus menerus mengejar siang, sedangkan siang terus mengikuti malam. Lalu dimana senja? Oh maaf, sebenarnya aku adalah senja; ya, senja. Kau berperan sebagai siang yang menginginkan malam, dan aku hanya sebagai perantaranya. Senja."
0 komentar: