Penolak Dan Pengharap

23.21.00 Unknown 0 Comments

Oleh: Anggun Widi N


Awalnya memang kau tak menolak
bahkan kita pernah mencapai puncak.
Sampai akhirnya
waktu tak berikan lagi kesempatan kedua
bukan untuk mu, melainkan untuk ku.
Kau tolak kesempatan ku
singkat mu, aku harus pergi.

Tapi tunggu dulu.
Kamu bilang
yang sudah ditolak lebih baik pergi
Lalu bagaimana dengan mu
Yang sedang berharap ini, 
Tak pergi juga?
Bukan kah kita sama?
Ini hanya seperti bulan merindukan bintang
bintang merindukan matahari.

Sebentar,
Jangan dulu berlalu.
Dulu kamu bilang jangan habiskan waktu
Hanya untuk mu si hati batu.
Lalu, lalu kamu yang sedang berharap ini tak menghabiskan waktu?

Malam ini belum terlalu larut,
Coba sebentar dengar aku.
Kalau matamu melihat
Aku tetap disini, memang.
Kamu benar, Tapi bukan lagi untuk hal yang dulu.
Dan kamu yang dulu jumawa bagai ratu seribu tuan,
Selamat jadi pengharap.

0 komentar: